Nasib Berbatov di Manchester United



Dimitar Berbatov. Ketika seorang pemain meraih gelar individu, harusnya menjadi sebuah kebanggaan dan penghargaan terhadap kualitas pemain tersebut.


Tapi tidak untuk Dimitar Berbatov. Top skor Premier League 2010/11 dengan koleksi 20 gol -sama dengan Carlos Tevez- itu justru mendapat mimpi buruk dengan gelar top skor yang disandangnya.
Ia menjadi top skor liga pertama yang absen di partai puncak kejuaraan paling bergengsi antar klub Eropa, Liga Champions.

Berbatov tidak cedera. Tidak pula akumulasi kartu. Jangankan tampil di final sebagai pemain pengganti, bangku cadangan pun tak menyisakan tempat untuk Berbatov.

Konon striker asal Bulgaria itu bahkan tak muncul di Wembley untuk menyaksikan rekan-rekannya mengakui kehebatan “tim terbaik sepanjang sejarah sepak bola”, Barcelona.

Berbatov bukan Gareth Bale, yang mencetak hattrick di San Siro dan dinobatkan menjadi pemain terbaik musim ini. Ia juga bukan Jack Wilshere, bintang muda Arsenal dan harapan masa depan Inggris. Menilai Berbatov dari jumlah gol juga tak perlu menjadi jurnalis seperti memilih Scott Parker sebagai pemain terbaik, meski ia gagal menyelamatkan West Ham dari degradasi.

Berbatov adalah pemain yang “terlupakan”. Ia bahkan harus merelakan bangku cadangan untuk Michael Owen, yang baru mencetak satu gol di laga terakhir dan bermain tak lebih banyak dari gol yang ia ciptakan musim ini.

Beberapa pemain United memuji Berbatov atas kontribusi dan gol-golnya yang turut membantu United menjadi King of England, pengoleksi gelar Premier League terbanyak melampau rekor Liverpool.
“Dia (Berbatov) mencetak banyak gol, saya berharap ia masih bermain untuk Manchester United musim depan,” kata pemain terbaik United musim ini, Nani.

Berbatov mencetak LIMA gol ke gawang Blackburn bulan November lalu, itu adalah salah satu highlights terbaik karirnya bersama United.

Ia tak hanya mencetak gol lawan “tim lemah” atau saat lawan sudah tertinggal. Berbatov juga mencetak hattrick saat United menang 3-2 lawan Liverpool di Old Trafford.

Dua gol ia cetak saat United menang 2-0 lawan Sunderland, satu gol yang menyelamatkan United dari kekalahan lawan Birmingham, dua gol pada “comeback” 3-2 lawan Blackpool, dan gol di menit 88 ke gawang Bolton yang membuat United selangkah mengunci gelar juara liga.

Oke, Sunderland, Birmingham, Blackpool, Bolton, bahkan Liverpool tentu beda kualitas dengan Barcelona. Namun ketika dalam posisi tertinggal 1-2 oleh gol brilian Lionel Messi, hanya memiliki seorang Owen di bangku cadangan adalah keputusan yang patut dipertanyakan dari Ferguson.
Segalanya berubah untuk Berbatov sejak ia gagal menyelesaikan dua peluang emas di Wembley pada semifinal Piala FA lawan Manchester City.

Sejak itu, Berbatov hanya bermain empat kali. Dengan usianya yang telah 30 tahun, sulit bagi United untuk sekedar mencari balik modal dengan menjualnya seharga 31 juta euro seperti saat ia didatangkan dari White Hart Lane.

Meninggalkan Old Trafford dan bermain untuk tim yang menghargai 20 gol menjadi opsi untuk Berbatov selain hanya mengejar juara.

Bersinar di tim medioker kadang menjadi pilihan terbaik daripada menjadi top skor tim terbaik di Premier League namun terlupakan di pertandingan paling penting untuk karir pemain, final Liga Champions.

Read this | Baca yang ini



Widget by [ Tips Blogger ]

0 comments:

Post a Comment

 
hostgator coupon