DESAKAN REFORMASI DEMOKRASI AKHIRNYA SAMPAI JUGA DI ARAB SAUDI, Meski Larangan Unjuk rasa dan peringatan keras yang dilakukan oleh pemerintah, para demonstran tetap turun ke jalan pada hari kedua aksi demo di Qatif.
Ratusan pengunjuk rasa yang turun ke jalan dengan menggunakan masker agar terhindari dari identifikasi pihak keamanan Arab Saudi. Mereka meminta agar pemerintah membebaskan para tahanan politik. Polisi sebagaimana dilaporkan oleh AP (10/3) melepaskan tembakan dalam upaya menghentikan aksi unjuk rasa itu.
Seorang saksi mata yang enggan disebut namanya karena takut di timur kota Qatif kepada Assosiated Pres melaporkan bahwa tembakan dan granat kejut ke arah ratusan demonstran yang turun di jalan pada hari kamis kemarin (10/3), setidaknya 1 orang terluka. Hal ini membuat para pengunjuk rasa berhamburan meninggalkan Lokasi unjuk rasa.
Sejauh ini demosntran masih beskala kecil dan terkonsterasi di satu tempat. Namun demikian, para aktivis pro pembaharuan telah menggalang aksi yang sama ditempat-tempat lainnya dan menyerukan aksi protes di ibukota Riyadh pada hari Jum’at ( 11/3) untuk menuntut reformasi demokrasi. Setidaknya setiap kelompok demonstran akan menyiapkan 30.000 orang pendukung untuk melakukan unjuk rasa.
Sebagaimana diketahui, unjuk rasa di Arab Saudi tidak diperekenankan karena bertentangan dengan hukum yang berlaku, serta melanggar nilai-nilai luhur masyarakat. Pasukan keamanan akan mengambil tindakan yang tegas apabila masyarakat melanggar larangan berunjuk rasa.
Hari Kamis kemarin (10/3) organisasi Hak Asasi Manusia (Amnesti Internasioanl) menyerukan kepada Arab Saudi untuk melonggarakan larangan unjuk rasa damai guna mencegah kekerasan di tengah rencana unjuk rasa bersar-besaran para demonstran Jumat hari ini (11/3).
” Daripada melarang unjuk rasa damai, akan lebih baik bila pemerintah Kerajaan Arab Saudi membahas permintaan masyarakat untuk melakukan reformasi birokrasi hak utama masyarakat negeri ini ” kata Philip Luther Wakil Direktur Amnesti Internasioanl untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, sebagaimana saya kutip dari Aljazeera.
Beberapa media melaporkan bahwa sekitar 10.000 tentara Saudi telah dikerahkan untuk mencegah dan menindak para demonstran yang nekad melanggar peraturan. Hal ini akan sangat menghawatirkan akan terjadi bentrokan yang berbuah pemberontakan seperti di Lybia karena kekerasan tak pernah menyelesaikan massalah.
Perlu di ketahui bahwa Arab Saudi adalah salah satu pemasok BBM untuk Indonesia. Banyak hal yang bisa berdampak buruk terhadap dunia apabila negara kerajaan ini bergolak. Bagi kita umat yang beragama Islam, Mekah dan Madina di Arab Saudi adalah Kota Suci. Semoga Tuhan melindungi keberadaan Kabah dari mereka-mereka yang bersengketa karena masaalah dunia**
Berbagai sumber**
Widget by [ Tips Blogger ]
0 comments:
Post a Comment