Margosari terlalu kecil dibanding panjangnya sejarah sepak bola nasional. Tapi siapa sangka desa yang terletak di Kabupaten Cilacap, yang pernah diterjang banjir pada Januari 2003, itu telah melahirkan Widodo Cahyono Putro. Wiwid—demikian mantan pemain nasional itu dipanggil—lahir dan menghabiskan masa kanak-kanaknya dengan bermain sepak bola di sana.
Kamis lalu, Widodo kembali mengingat-ingat tanah kelahirannya itu. Dia sejenak kembali ke masa lalu. Udara sejuk yang menyelimuti Sawangan seolah ikut menghangatkan cerita awal perjalanannya menjadi pemain sepak bola andal. “Dulu saya adalah pemain kampung yang main bola dari kampung ke kampung,” katanya.
Beruntung Widodo berada dalam lingkungan keluarga besar yang menyenangi sepak bola. Ayahnya, Suparjo (almarhum), adalah anggota ABRI dan pemain sepak bola di kesatuannya. Bersama enam kakaknya, Widodo memperkuat tim Desa Margosari. Dia sebagai penyerang. “Lingkungan kami sangat mendukung. Di depan rumah ada lapangan sepak bola. Kami sekeluarga sangat akrab dengan permainan sepak bola,” kata Widodo.
Menurut cerita Widodo, setiap kali tim kampungnya bermain, penonton selalu memadati lapangan untuk melihat aksi keluarga besar almarhum Suparjo. Lantaran itu pula, dengan mengendarai sepeda motor tua, bersama sang kakak Widodo tak pernah melewatkan kesempatan. Bahkan dia harus main jauh dari kampungnya. Dia main hingga Tasikmalaya dan Ciamis. “Saya mendapat bayaran seribu hingga seribu lima ratus rupiah. Saya sangat senang.”
Suatu saat, keberuntungan menghampirinya. Pada 1989, dalam sebuah pertandingan di Tasikmalaya, salah satu punggawa klub Warna Agung yang tengah berobat ke Tasikmalaya, Warta Kusuma, melihat Widodo bermain. Widodo, yang ketika itu masih duduk di kelas III sekolah menengah atas, merasa tersanjung karena pemain Pra-Piala Dunia 1986 yang ia kagumi tersebut melihatnya bermain.
“Saya sampai lupa berapa gol yang tercipta, tapi yang jelas saya ingat Pak Warta bilang saya pemain bagus dan bisa berhasil kalau sudah dipoles di klub ternama ibu kota,” katanya.
Widodo tak akan pernah melupakan ketika Warta menghampirinya di bangku cadangan pemain dan mengajaknya pindah ke Jakarta dan bergabung dengan klub Warna Agung. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Widodo mengiyakan. Namun, ia baru bergabung dengan Warna Agung setelah lulus dari SMEA, tiga bulan kemudian. Ia juga langsung mengundurkan diri dari tim kampungnya untuk hijrah ke Jakarta. Tak banyak yang tahu mengenai kepergiannya, kecuali teman dekatnya di klub dan keluarganya.
Di Warna Agung , nama Widodo langsung moncer. Apalagi setelah ia mendapat polesan dari drg Endang Witarsa, pelatih Warna Agung. Hanya berselang satu tahun, Widodo dipercaya memperkuat tim nasional. Pada 1991, dia ikut mengharumkan nama Indonesia sebagai juara SEA Games di Manila. Nama Widodo terpampang di berbagai media massa setelah mampu mencetak gol terbaik di putaran final Piala Asia 1996. Pemuda sederhana dari Desa Margosari, Cilacap, ini ketika itu pula menjadi ikon bagi anak-anak di kampungnya. Widodo menjadi idola yang mengangkat nama keluarga dan kampung halamannya.
Perlahan tapi pasti, karier Widodo mulai menanjak. Di level klub, prestasi terbaiknya adalah mengantar Persija Jakarta dan Petrokimia Putra menjadi juara Liga Indonesia VII dan VIII. Widodo juga dikenal sebagai pemain yang tidak temperamental. Ia tidak pernah mendapat kartu merah dan hanya satu kali mendapat kartu kuning.
Namun, catatan emasnya sebagai pemain tak berlanjut kala ia memutuskan menjadi pelatih. Pada awal kepelatihannya, saat menggantikan Mundari Karya di Petrokimia Putra pada musim kompetisi 2004/2005, Widodo tidak bisa membawa klub tersebut mengulangi kejayaan seperti saat merebut gelar juara. Bahkan Kebo Giras—julukan Petrokimia Putra—malah terperosok ke divisi I alias terdegradasi. Itu menjadi catatan kelam bagi seorang pelatih pemula.
“Saya akui saat itu saya memang kurang pengalaman menangani sebuah tim. Itu pertama kali saya ditunjuk sebagai pelatih kepala. Ilmu saya belum cukup.”
Widodo, anak desa ini, sekarang berada di tim nasional. Dia adalah asisten Benny Dolo yang sedang mempersiapkan tim ke kualifikasi Piala Asia 2011. Di arena itu, Widodo pernah menjadi bintang. Di Stadion Jeque Zayed, Uni Emirat Arab, Widodo mencetak gol spektakuler. Widodo membuat gerakan salto dan dalam hitungan detik, ia menendang bola tersebut sehingga menembus gawang Kuwait. Indonesia menahan Kuwait 2-2.
Gol yang tercipta pada menit ke-16 pada 4 Desember 1996 itu menjadi gol terbaik Asia pada saat itu. Meski hanya untuk satu hari, aksi salto itu juga tercatat sebagai gol terbaik dunia dan Widodo adalah bintangnya.
Nama: Widodo Cahyono Putro
Tempat, tanggal lahir: Cilacap, 8 November 1970
Istri: Adna Rohani Tucunan
Anak:
- Eaglian Daniel C. Putro
- Anya Aurellia Putri
Tempat, tanggal lahir: Cilacap, 8 November 1970
Istri: Adna Rohani Tucunan
Anak:
- Eaglian Daniel C. Putro
- Anya Aurellia Putri
Klub:
- Warna Agung (1989-1993)
- Petrokimia Gresik (1992-2000)
- Persija Jakarta (2000-2003)
- Warna Agung (1989-1993)
- Petrokimia Gresik (1992-2000)
- Persija Jakarta (2000-2003)
Tim Nasional:
- Pra-Olimpiade dan SEA Games Filipina (1991)
- Piala Asia Uni Emirat Arab (1996)
- SEA Games Jakarta (1997)
- SEA Games Brunei (1999)
- Pra-Olimpiade dan SEA Games Filipina (1991)
- Piala Asia Uni Emirat Arab (1996)
- SEA Games Jakarta (1997)
- SEA Games Brunei (1999)
Pelatih:
- Petrokimia Gresik (2004/2005)
- Petrokimia Gresik (2004/2005)
- Asisten pelatih Persijap Jepara (2005/2006)
- Asisten pelatih tim nasional (2006/2009)
- Pelatih Utama persela Lamongan (2009-2010)
- Asisten Pelatih Timnas Indonesia (2010-....)
sumber: ultrasgresik.web.id
Video gol indah Widodo C. Putro saat Piala Asia 1996
sumber: ultrasgresik.web.id
Video gol indah Widodo C. Putro saat Piala Asia 1996
Widget by [ Tips Blogger ]
1 comments:
TOKO FOKUS NUSANTARA Distributor Resmi
ALAMAT:JL.TANA ABANG II NO.77 JAKARTA PUSAT
Cara Pesan Online
HUB:082338777702
PIN BB:24C653E2
saya memberikan penawaran khusus kepada para pembeli baru dan pelanggan kami.
Berikut adalah daftar harga untuk penawaran khusus dari kami dalam program penjualan Online
berupa beberapa type barang kamera .
Berikut daftar harga kamera yang saya tawarkan :
KAMI Melayani Pengiriman Ke seluruh indonesia melalui TIKI/JNE
CANON PowerShot SX170 + 8g Rp.825,000
CANON PowerShot SX280 HS Rp1,395,000
CANON PowerShot SX510 + 16g Rp.1,245,000
CANON PowerShot SX50 HS + 16g Rp.2,150,000
CANON PowerShot S120 + 8g Rp.1,995,000
CANON PowerShot S200 + 8g Rp.1,395,000
CANON PowerShot N Rp.2,750,000
CANON PowerShot G16 + 16g Rp.2,295,000
CANON PowerShot G1X + 16g Rp.2,495,000
CANON PowerShot D30 Underwater Rp.1,425,000
CANON IXUS 135 + 8g Rp.505,000
CANON IXUS 140 Rp.695,000
CANON IXUS 145 + 8g Rp450,000
CANON IXUS 155 + 8g Rp.725,000
CANON IXUS 255 HS Rp1,115,000
CANON EOS-M + EF-M 18-55mm f/3.5-5.6 IS STM + 16g + Jaket Rp2,195,000
CANON EOS-M + EF-M 22mm f/2.0 STM + Adapter + 16g + Jaket Rp2,375,000
CANON EOS-M + EF-M 18-55mm IS STM + EF-M 22mm STM + Flash S90EX + 16g + Jaket Rp2,650,000
CANON EOS 100D + 18-55mm IS STM + 8g + Backpack Rp.3,300,000
CANON EOS 1100D + 18-55mm IS Rp.2,150,000
CANON EOS 1200D + 18-55mm IS Rp.2,350,000
CANON EOS 600d + 18-55mm IS + 8g Rp.2,495,000
CANON EOS 600d + 18-55mm IS + 55-250mm IS + 8g Rp.3,350,000
CANON EOS 700d bo + 8g Rp.2,550,000
CANON EOS 700d + 18-55mm IS STM + 8g Rp.3,100,000
CANON EOS 700d + 18-135mm IS STM Rp.4,250,000
CANON EOS 60d bo + 8g + Tripod Excell Promos Rp.3,350,000
CANON EOS 60d + 18-55mm IS II + 8g + Tripod Excell Promos Rp3,650,000
CANON EOS 60d + 18-135mm IS STM + 8g + Tripod Excell Promos Rp.4,000,000
CANON EOS 60d + 18-200mm IS + 8g + Tripod Excell Promos Rp.4,750,000
CANON EOS 70d bo Non WiFi + 8g Rp.4,295,000
CANON EOS 70d bo WiFi + 8g Rp.4,250,000
CANON EOS 70d + 18 55mm IS STM Non WiFi + 8g Rp.4,250,000
CANON EOS 70d + 18 55mm IS STM Wifi + 8g Rp.4,500,000
CANON EOS 70d + 18-135mm IS STM Non WiFi + 8g Rp.5,750,000
CANON EOS 70d + 18-135mm IS STM Wifi + 8g Rp.6,600,000
CANON EOS 70d + 18-200mm IS Built In Wifi Rp.6,950,000
CANON EOS 6D bo non wifi + 16g + Backpack Rp.7,050,000
CANON EOS 6D + 24-105mm non wifi + 16g + Backpack Rp.10,950,000
CANON EOS 6D + 24-70mm non wifi + 16g + Backpack Rp.12,500,000
CANON EOS 6D bo wifi + 16g + Backpack Rp.8,250,000
CANON EOS 6D + 24-105mm wifi + 16g + Backpack Rp.11,950,000
CANON EOS 6D + 24-70mm wifi + 16g + Backpack Rp.13,750,000
CANON EOS 5D MK III bo + CF 4g + Backpack Rp.14,150,000
CANON EOS 5D MK III + 24-105mm + CF 4g + Backpack Rp.19,750,000
CANON EOS 1Dx bo + CF 32g + Backpack Rp.28,750,000
TRANSAKSI AMAN DAN TERPERCAYA
Post a Comment