Kekalahan atas Palermo bukan hanya membuka peluang Inter Milan pada perebutan scudetto, namun ketajaman Milan juga dipertanyakan tanpa kehadiran Zlatan Ibrahimovic.
Milan dibuat pusing dengan kekalahan mereka atas Palermo. Walaupun Rossoneri menguasai jalannya pertandingan dengan 64 persen ball possession, menghadapi tim dengan pertahanan terburuk kedua di Serie , Milan hanya bisa menghasilkan empat tendangan mengarah ke gawang Palermo, bahkan peluang pertama itu lahir pada menit 62.
Gol cepat Palermo menentukan hasil pertandingan sekaligus membawa Inter kembali ke jalur perebutan gelar menjelang laga Derby Della Madonnina awal April nanti. Keraguan pun kembali muncul atas kemampuan Il Diavolo di lini depan tanpa Ibrahimovic.
Ketergantungan tim atas Ibra mulai terlihat saat ia mencetak 5 dari 6 gol Milan di bulan September. Isu Ibradependenza semakin terbukti dengan terus dipasangnya Ibra sejak awal Oktober. Keluhan juga datang atas tindakan para pemain Milan yang terlalu sering mengabaikan strategi pelatih dan lebih memilih memberikan bola pada Ibra.
Kecenderungan memainkan umpan-umpan panjang yang mengarah pada Ibra mereda setelah Allegri mengubah taktik permainan pada trio penyerang Milan, sayangnya ketergantungan tim pada Ibra muncul kembali menyusul hasil buruk yang diperoleh Rossoneri.
Palermo merupakan tim kedua yang memanfaatkan absennya Ibra. Sebelumnya, pada awal Januari lalu Milan berjuang mati-matian mengejar hasil imbang saat melawan Cagliari. Walaupun mendominasi penguasaan bola akhirnya usaha Milan digagalkan gol Rodney Strasser pada menit-menit akhir pertandingan.
Allegri dengan cepat mengatasi absennya Ibra dengan mengevaluasi kesalahan pada susunan pemain yang telah mereka pakai selama dua minggu belakangan:
“Tidak ada gunanya terus memikirkan absennya Ibrahimovic, kami harus berusaha lebih keras. Alexandre Pato dan Antonio Cassano mungkin belum pada performa terbaik mereka, namun ini bukanlah pertama kalinya mereka bermain bersama.” kata Allegri.
Pelatih memang jarang menduetkan keduanya, biasanya Cassano dan Pato dimasukkan sebagai pemain pengganti pada beberapa pertandingan Milan.
Perdebatan pengaruh Ibra pada tim telah beralih ke isu lain di awal musim ini. Strategi Allegri memang terbukti ampuh untuk menambal lubang yang ditinggal Ibra, namun absennya Ibra telah mengungkap permasalahan baru bagi tim, kurangnya alternatif pemain belakang yang tangguh untuk mengimbangi turunnya ketajaman Milan.
Dengan rata-rata gol dan assist sebanyak 74 persen dari keseluruhan penampilan tim di liga, serta 20 dari 62 poin yang telah diperoleh tim saat tidak diperkuat Ibra, kemampuan menyerang Milan sebenarnya mampu menyaingi talenta Ibra.
Yang tidak dimiliki Milan adalah kemampuannya menciptakan ruang bagi pemain lain seperti Cassano ataupun Pato. Tanpa kemampuan ini, terbukti tim tidak mampu mengatasi strategi yang diterapkan Palermo.
Allegri harus memanfaatkan jeda internasional dengan tepat. Setidaknya jeda ini mampu memberi waktu bagi pelatih untuk memikirkan solusi tim sebelum perjumpaan mereka dengan Inter dan mencegah ketergantungan atas Ibra benar-benar menjadi mimpi buruk Milan musim ini.
sumber: klinikbola.com
Widget by [ Tips Blogger ]
0 comments:
Post a Comment