Pada hari ini Jumat tanggal 11 Maret 2011 pukul 02.46.23 waktu setempat atau 12.46.23 WIB telah terjadi gempa dengan skala 8,9 SR yang mengguncang kawasan timur Pulau Honshu dan gempa diikuti dengan gelombang tsunami setinggi 4 - 10 meter yang menyapu wilayah pesisir Jepang.
Gelombang tsunami akibat gempa bumi di Jepang itu akan menjalar ke lebih dari 50 pulau dan negara di sekitar Samudera Pasifik diperkirakan akan tiba di Indonesia khususnya Papua dan Maluku pukul 18.35 WIB atau pukul 20.35 WIT.
Disinilah telah dibuktikan bagaimana kekuatan manusia tak berdaya, ilmu dan teknologi yang dimiliki menjadi sia-sia. Kesombongan manusia telah diingatkan Tuhan dengan guncangan kecil yang sebaliknya menimbulkan guncangan hebat bagi manusia. Apakah Tuhan sedang “ngamuk” ?
Tuhan sangatlah berbeda dengan manusia, Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Timbul pertanyaan nakal, kalau memang Tuhan Maha Penyayang mengapa terjadi gempa di Jepang ?
Bumi mungkin sedang mengalami sebuah proses perubahan. Akibat tsunami pastilah menimbulkan kerusakan tetapi sadarkah kita bahwa dengan kerusakan itu maka terjadi peradaban dan kehidupan baru. Ada kehidupan dan pastilah ada kematian. Bagaimana mungkin semua makhluk hidup kekal, terbayangkah sesaknya dunia ini.
Bencana mendorong kita merasa empati kepada sesama walaupun itu berbeda suku bangsa dan agama. Empati ini hadir karena rasa kemanusiaan. Mungkin saja ada negara bermusuhan dengan negara lain tapi dengan adanya bencana bisa menyatukan antar negara.
Kerusakan akibat bencana alam membuat kita menata baru wilayah. Bukankah tercipta lapangan kerja dan memberikan keuntungan bagi para kontraktor untuk membangun rumah dan gedung. Bagi para peneliti inilah moment yang tepat untuk mempelajari gejala alam sehingga kita dapat mengetahui kapan dan akibat apa yang akan terjadi.
Sadarilah Tuhan tidak “ngamuk”, ambillah hikmah dari bencana ini.
Widget by [ Tips Blogger ]
0 comments:
Post a Comment