Dalam 10 tahun terakhir, banyak kejadian yang menarik terjadi dalam sepakbola Italia. Dua klub Ibukota Lazio dan AS Roma memulai awal dekade dengan menjadi juara. Juventus sempat memegang dominasi Scudetto disusul AC Milan.
Krisis The Calciopoli pada 2006 memberikan sinyal perubahan kekuasaan. Juve harus kehilangan dua gelar dan terdegradasi ke Serie B. Bagian dari keputusan adalah mengangkat Inter Milan sebagai juara baru yang mendapat Scudetto, sekaligus melengkapinya di musim 2007, 2008 dan 2009.
Namun, dalam perjalanan 10 tahun tersebut tidak bisa menghilangkan nama Juventus begitu saja. Nama Nyonya Besar tetap ditempatkan sebagai tim terbaik Italia. Aku coba menyusun skuad terbaik Bianconeri dalam satu dekade tersebut,
Formasi Tim: 4-4-2
Gianluigi Buffon (2001- sekarang)
Gianluigi Buffon mungkin sudah melewati masa emasnya sebagai kiper terbaik Italia dan dunia. Namun, nama Buffon saat ini tetap masuk dalam jajaran kiper terbaik di dunia. Tiba pada 2001 dari Parma, Buffon memecahkan rekor transfer kiper termahal dengan 52 juta euro.
Tapi harga tersebut langsung dibayar Gigi dengan penyelamatan-penyelamatan terbaik. Buffon mengantarkan Juve merengkuh Scudetto pada musim pertamanya, selanjutnya ditambah tiga gelar Scudetto (dua gelar harus dianulir karena Calciopoli). Buffon memegang enam titel Kiper Terbaik Serie A, tiga kali kiper terbaik UEFA dan mendapat Bola Perak 2006. Hingga saat ini Buffon masih pilihan utama di bawah mistar Juve dan Timnas Italia.
Lilian Thuram (2001-06)
Menjadi pesaing dari Fabio Cannavaro dan Alessandro Nesta sebagai defender terbaik di awal dekade 2000. Tidak dapat disangkal jika Thuram adalah bek terbaik Prancis sepanjang masa. Thuram juga bergabung dengan Juventus dari Parma pada 2001 dengan nilai transfer yang besar.
Dalam lima musim berkarier di Delle Alpi, Thuram kerap memainkan dua posisi, yakni sebagai bek kanan dan bermain di posisi favoritnya, sebagai bek tengah. Thuram adalah gambaran pemain seperti batu karang yang sulit ditembus, pergerakannya cepat, kuat, tak terkalahkan di udara dan ahli menerapkan taktik.
Permainan terbaiknya yang dikenang sepanjang masa adalah perempat final Liga Champions 2003 melawan Barcelona, di Nou Camp. Itu adalah penampilang paling sempurna dari Thuram.
Fabio Cannavaro (2004-06 & 2009- )
Kendati sudah menginjak usia 35 tahun, Fabio Cannavaro meilih untuk kembali membela Juventus. Canna pernah menghabiskan dua musim di Turin antara kurun 2004 hingga 2006. Salah satu pembelian terbaik Luciano Moggi dan penjualan paling aneh Inter Milan.
Cannavaro bergabung dengan Juve sebagai bagian dari pertukaran dengan kiper Fabian Carini. Pemain yang besar di kota Napoli ini bersama dua rekannya asal Parma, Thuram dan Buffon, menciptakan pertahanan kokoh. Canna menjadi bek terbaik dunia di musim terakhirnya dengan Juve dan membawa Italia menjadi juara dunia 2006. Gelar itu mengantarkannya mendapat gelar Ballon d'Or.
Paolo Montero (1996-2005)
Salah satu defender terkuat dalam sejarah Serie A. Montero masih memegang rekor pemain yang paling sering mendapat kartu merah di Italia. Kendati buruk dalam hal disiplin, pemain asal Uruguay ini adalah jajaran defender papan atas dunia selama berkarier dengan Juve.
Montero adalah sosok bek yang sangat mengenal sebuah pertandingan. Dia sangat professional. Tahu semua trik pemain depan lawan. Bila tidak mendapatkan bola, maka Montero akan menerjang pemainnya. Sayang, Montero tidak beruntung di tiga laga final Liga Champions, termasuk pada musim 2003.
Gianluca Pessotto (1995-2006)
Satu dari defender di atas rata-rata pada generasinya. Pessotto pernah menjadi headline di Italia, setelah percobaan bunuh dirinya, ketika Juve tersangkut skandal Calciopoli. Posisi utama Pesotto adalah bek tengah, namun dia bisa ditempatkan sebagai bek kiri dan kanan serta pemain sayap tengah.
Pesotto adalah type pemain yang mungkin tidak mementingkan teknik tinggi. Namun, Pesotto lebih mementingkan permainan efisien. Umpan silangnya kerap berujung gol.
Mauro Camoranesi (2002-sekarang)
Mauro Camoranesi adalah pemain yang namanya besar di Juventus. Bergabung dengan Juve pada usia 26 dari klub kecil Verona pada 2002. Pemain berdarah Argentina ini memiliki skill bagus dan dribbling bola yang baik. Posisinya tidak tergantyikan dalma tujuh musim di Juve, sayang cedera membuatnya kerap absen. Posisinya sebagai winger kanan, memberikan Marcello Lippi ide untuk menjajal Gianluca Zambrotta sebagai bek sayap.
Edgar Davids (1996-2004)
Pemilik kandidat gelandang bertahan terbaik dalam generasinya. Ketika masih bermain, jarang ada pemain lawan yang mau beradu kekuatan dengan Davids. Pemain asal Belanda ini benar-benar menggunakan julukannya, yakni The Pitbull. Davids dikenal punya tekel yang keras dan baik. Patrick Viera dan Emerson gagal menggantikan perannya. Kini Juve punya Momo Sissoko yang dianggap bisa berperan sebagai Davids.
Pavel Nedved (2001-2009)
Pavel Nedved diboyong Juventus untuk diplot sebagai pengganti Zinedine Zidane pada 2001. Juventus harus membayar 41 juta euro kepada Lazio, untuk mendapatkan jasa Nedved. Saat itu tidak ada yang bisa memprediksi apakah Nedved bisa menggantikan peran vital Zidane. Nyatanya, pemain asal Rep Ceska ini mampu menjadi starter dan posisinya tidak tergantikan hingga ia memutuskan mundur dari sepakbola di akhir musim lalu.
Nedved dianggap sebagai gelandang terbaik dari Eropa Timur, yang memiliki kemampuan lengkap. Pemain berambut panjang ini punya masa emas pada musim 2002/2003 kala mendapat gelar Ballon d'Or. Sayang dia gagal mengantarkan Juve juara Liga Champions, setelah harus absen di final melawan AC Milan yang kala itu digelar di Old Trafford. Gol spekatakuler diciptakannya pada perempatfinal melawan Barcelona dan Real Madrid di semifinal.
Gianluca Zambrotta (1999-2006)
Banyak orang melupakan Zambrotta hingga 2002-03, Zambrotta adalah bagian dari gelandang Juventus. Kehadiran Camoranesi membuat Lippi menjajal Zambrotta ke posisi bek, yang ternyata bsia diperankannya dengan baik Antara 2004 dan 2006, Zambrotta adalah jajaran bek terbaik dunia.
Kelebihannya adalah tak kenal lelah dan kerap membantu serangan. Zambrotta punya intelejensi bermain yang baik dan umpan silang yang bagus. Mantan pemain Bari ini juga punya tekel yang sempurna.
Alessandro Del Piero (1993-sekarang )
Pemilik rekor bertanding dan top skorer Juventus ini adalah ikon Juventus. Bukan kejutan jika namanya masuk dalam Tim Dekade Juventus. Kendati pernah mendapat saingan dari Zlatan Ibrahimovic, Adrian Mutu, Vincenzo Iaquinta dan Amauri, The Golden Boy tetap menjadi pilihan utama setiap pelatih Juve.
Pemain yang punya seribu trik untuk mengelabuhi lawan ini, juga terkenal spesialis bola mati. Tendangan bebasnya ditakuti semua kiper Serie A. Del Piero juga terkenal cocok ditandemkan dengan siapapun, dari mulai Filippo Inzaghi hingga Amauri. Yang paling fenomenal tentu saja bersama David Tezeguet.
David Trezeguet (2000-2010)
Juventus memboyong David Trezeguet untuk menggantikan peran Inzaghi yang dilepas ke AC Milan. Pemain asal Prancis ini bergabung dari Monaco pada musim 2000, ia sukses mencetak 15, 32, 13, 22, 14, 29, 15 dan 20 gol pada delapan musim pertamanya di Serie A. Trezegol adalah pemain asing yang menjadi top skorer di Turin. Trezeguet kini bermain di Hercules, Liga Spanyol. Trezeguet dikenal memiliki telepati dengan Del Piero, hingga menjadi duet maut di lini depan.
Skuad Terbaik JuveKiper: Buffon
Bek: Thuram - Cannavaro - Montero - Pessotto
Tengah: Camoranesi - Davids - Nedved - Zambrotta
Depan: Trezeguet - Del Piero
Widget by [ Tips Blogger ]
0 comments:
Post a Comment