Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya fallin inlove. Namun terkadang kita melupakan adanya fallin out love. Ada beberapa tipeorang dalam menghadapi fallin out love. Ada yang santai saja, ada yang sampaimeratap menangis, atau yang paling oke, bisa langsung dapat penggantinya.
Aku ingin bercerita bagaimana aku saat mengalami fallin outlove. Saat-saat paling kuingat dan juga yang mengubah pandanganku terhadap yangnamanya cinta.ceilee..hha. Waktu itu kalau tidak salah Oktober 2008, akudiputusin sama pacarku. Ya, pacar keduaku. Pacar yang bagi aku sampai sekarangsangat berkesan dan tak terlupakan.
Saat itu, aku sangat sangat shock dan tidak siap samasekali. Seperti kebanyakan orang yang berhubungan dengan serius, putus cintabisa membuat hati sakit, kecewa, dan mungkin jadi patah hati. Ya, aku saat itusudah mencapai tahap serius berhubungan dengan si dia. Karena itu, sewaktuputus aku benar-benar merasakan kehilangan dirinya.
Aku sebelumnya juga pernah mengalami rasa ini, tapi akutidak menyangka kali ini akan terulang lagi. Karena sewaktu berhubungan dengandia ini, dia yang seperti member harapan kepadaku kalau dia akan terus menjagahatiku. Supaya aku tidak lagi merasakan yang namanya patah hati. Aku percaya padanyadan akhirnya aku memutuskan untuk serius dengannya.
Di malam hari, aku susah sekali tidur. Tidak siang ataumalam, air mataku begitu mudah mengalir. Pikiranku mengambang, yang ada hanyamerasa kehilangan dirinya. Hari-hari itu terasa hampa sekali. Mungkin terkesanlebai, tapi memang itulah yang kurasakan.
Kondisi aku yang seperti itu membuat orang tuaku penasaran,apa yang terjadi dengan aku, pasti mereka bertanya-tanya saat itu. Merekasempat menanyakan apa aku ada masalah di sekolahan, sama dia, sama teman, atausama guru. Aku tidak ingin menjawabnya, karena aku tidak ingin orang tuaku taukalau dia yang aku banggakan di depan mereka membuat aku seperti itu.
Hati aku semakin sakit ketika dia jadian selang 2 harisetelah kami putus. Padahal saat itu aku masih berjuang mendapatkan diakembali. Badan aku sangat merasa lemas. Air matapun semakin sering keluarsampai terkadang aku tertidur sambil menangis. Hingga suatu pagi, aku mengigausambil berteriak dan menangis sampai aku dibangunkan oleh mamaku. Dan dramaitupun terjadi.
Setelah selesai mandi, sebelum sekolah aku didudukkan diruang tamu oleh orang tuaku. Aku seperti disidang oleh mereka. Lalu papakumenanyakan, ada apa dengan diriku, karena mereka memperhatikan aku terlihataneh akhir-akhir itu. Aku diam saja. Kemudian mamaku ngomong, “apa kamu ributsama dia?” Aku lupa bagaimana awalnya, kemudian aku bercerita sambil menangisdi depan orangtuaku. Aku ceritakan kenapa aku begitu. Sontak mereka terkejut dan menyuruhkuistighfar.
Papaku lalu menamparku dengan kata-kata. “Kamu tolol. Goblok.Kamu kenapa kayak gini ki? Masalah kecil gini aja kamu udah ngedrop. Hidup itulebih keras ki. Kamu juga udah menyukutan allah kalau begini. Harusnya yangkamu sayangi itu allah, nabi Muhammad, dan orang tuamu. Papa juga kurang yakin,kalau mamamu yang pergi kamu gak bakal nangis kayak gini. Ingat ki, jalanmu masih sangat panjang.”
Kemudian mamaku menambahkan,”kan sudah mama bilang, sama semuanya itu biasa saja. Cewek-cewek itujangan dikasih hati. Kamu yang harus tegas dan kuat. Pokoknya semuanya itujadikan teman aja. Gak usah serius-serius.”
Ya, dari kata-kata itu, dari kata-kata itu, dan darikata-kata itu. Juga dari kejadian yang kualami saat itu. Serta dari keadaanyang telah kujalani. Aku berpikir bahwa cinta lawan jenis di usia ini sangattidak penting. Akupun terkesan menutup hati untuk bisa serius lagi dalam suatuhubungan. Dan Alhamdulillah setelah kejadian itu, aku tak lagi merasakan patahhati walaupun sudah beberapa kali mencoba bersama yang lain.
Widget by [ Tips Blogger ]
3 comments:
sihaa mantap (y)
mantap apanya ni son? :(
mantap ki. patah hati mah urusan kecil ki, harus kuat! :)
Post a Comment